DENPASAR – Peredaran uang palsu di Bali sepanjang triwulan II 2013 telah mencampai jumlah ribuan.
Dari ribuan uang palsu yang beredar itu di wilayah Bali, kebanyakan adalah pecahan Rp100.000.
Data
dari Bank Indonesia Denpasar, total uang palsu yang diberhasil
diamankan di Pulau Dewata hingga triwulan II 2013 tercatat sebanyak
1.216 lembar.
Bertambah banyaknya uang kertas palsu yang beredar
di daerah ini diketahui berdasarkan temuan bank-bank atau laporan
lembaga keuangan lainnya.Tidak disebutkan berapa nilai dari seluruh lembar uang palsu tersebut.
Dalam
laporan itu disebutkan bahwa jumlah uang kertas Rp100.000 paling banyak
dipalsukan atau mencapai 92,52 persen dari volume, disusul Rp50.000
dengan porsi 6,7 persen dan selebihnya pecahan Rp20.000 dan Rp5.000.
Sementara itu, jelang Pemilu 2014, pihak Bank Indonesia meningkatkan kewaspadaan terkait
kemungkinan peredaran uang palsu di wilayah Bali dan Nusa Tenggara.
"Peredaran
uang palsu yang kami hindarkan menjelang Pemilu 2014," kata Pimpinan
Bank Indonesia Wilayah III Bali dan Nusa Tenggara, Benny Siswanto, di
Denpasar, Kamis 19 Desember 2013.
Bank Indonesia akan melakukan
kerja sama dengan pihak kepolisian dalam pencegahan peredaran uang palsu
yang dikhawatirkan digunakan oleh oknum-oknum tertentu saat pesta
demokrasi 2014.
Untuk mencegah hal tersebut, BI telah merancang
strategi di antaranya melalui lembaga jasa pengiriman uang atau Cash in
Transfer, CIT, melalui bank pelaksana dan Bank Indonesia.
Bank
Indonesia juga akan mengintensifkan sosialisasi dan edukasi kepada
masyarakat yang bersentuhan langsung dengan proses transaksi keuangan
tunai.
"Kami akan lakukan secara intensif untuk menangkal peredaran uang palsu jelang Pemilu," ucap Benny.
jadi buat kita haryslah cermat bagaimana cara mengetahui uang yang asli dan yang palsu !!
sumber : http://www.kabar24.com
0 komentar:
Posting Komentar